"Waktu kamu berumur 1 tahun , dia menyuapi dan memandikanmu .. sebagai
balasannya ... kau menangis sepanjang malam"
Jika saja para ibu merasa perilaku anak di atas sebagai balasan,
tentunya rasa kecewa dan jengkel akan memenuhi benak perasaan ibu.
Perilaku yang menjadi rutinitas keseharian akan dirasakan beban.
Untung saja perilaku yang ibu lakukan terhadap anak merupakan cinta
kasih dan ungkapan syukur karena telah diberi amanah momongan yang
membanggakan dan menjadi perekat rumah tangga.
Meskipun demikian, kondisi kurang menyenangkan memang jangan dibiarkan
terjadi terus menerus, anak sudah harus diberi aturan dan pembiasaan.
Menyikapi anak yang suka menangis sepanjang malam, cobalah:
1. Ceritakan tujuan Allah menciptakan malam sebagai waktu istirahat,
agar setiap orang bisa menjaga badan tetap sehat
2. Cermati penyebab tangis anak, tanggapi dengan benar. Ungkap
perasaan ibu dan tanyakan apa yang dibutuhkannya. Dengan dialog ini
akan terjalin rasa aman dan nyaman, sehingga ibu bisa belajar bahasa
tubuh ananda. Jalinan ini bisa jadi penghubung kesefahaman yang
dibangun bersama.
3. Biasakan menilai tangis anak, jika tangisan itu cuma bentuk meminta
perhatian, maka nyatakan bahwa tanpa tangisan pun ibu siap membantu
ananda karena kehadirannya sangat bermakna dan ibu berharap kelak
ananda bisa berkepribadian tangguh. Menangislah jika ada alasan yang
pantas.
Penyikapan dan obrolan di atas, mungkinkah bisa dimengerti anak
sekecil itu dan bermanfaat? Hanya ibu yang bisa membuktikan dan
lakukan … lihat apa yang terjadi…
Zonaina